Gelombang Perlawanan di Tepian Matano: Resistensi Masyarakat Sorowako terhadap PT. Inco
Gelombang Perlawanan di Tepian Matano: Resistensi
Masyarakat Sorowako terhadap PT. Inco | Penulis: Sawedi Muhammad | Penyunting:
Anwar Jimpe Rachman, Muhaimin Zulhair | Pengolah Data: Arief Wicaksono |
Cetakan I, Januari 2017 | ISBN: 978-602-71651-7-5
“Gelombang Perlawanan di Tepian Matano” adalah kajian
sosiologis yang disusun oleh Sawedi Muhammad melalui pemaparan detail perihal
konflik yang terjadi di lingkar tambang PT International Nickel Indonesia, yang
telah bertransformasi menjadi PT Vale Indonesia.
Dengan menggunakan teori gerakan sosial baru dan
konsep Accumulation by Dispossession, Sawedi memaparkan genealogi dan dinamika
perlawanan masyarakat Sorowako terhadap perusahaan; perlawanan yang diklaimnya
berdampak rendah terhadap perubahan sosial, tetapi berhasil mempertahankan
relasi kuasa yang relatif berimbang antara masyarakat dan perusahaan.
Lebih jauh, bila hendak membandingkan perlawanan ala
James Scott (Weapons of the Weak, Everyday Forms of Peasant Resistance, 1985)
yang bersifat tertutup dan laten, perlawanan masyarakat Sorowako menunjukkan
identitas kulturalnya secara terbuka dan masif. Buku ini juga berbeda dari
kajian etnografis Kathryn Robinson (Stepchildren of Progress: The Political
Economy of Development In an Indonesian Mining Town, 1986) yang menempatkan
penduduk asli sebagai elemen yang “pasif”. Buku ini mengungkap bagaimana
masyarakat di lingkar tambang berperan sebagai “subjek” secara sosial, politik,
dan kultural yang berjuang untuk mendapatkan apa yang mereka cita-citakan.[]
Komentar
Posting Komentar