Seni sebagai Politik



Seni sebagai Politik: Memahat Ulang Identitas dan Kuasa lewat Pariwisata di Tana Toraja (Juni 2022)

penulis: Kathleen Adams | penerjemah: Anwar Jimpe Rachman | penyunting Nurhady Sirimorok
15 x 21 cm - 324 hal - ISBN: 978-623-92955-6-1
"Seni sebagai Politik" meneroka kelindan seni, politik identitas, dan pariwisata Toraja, Sulawesi Selatan. Dengan bertumpu pada riset etnografi panjang dari 1980-an hingga dasawarsa 2000, buku ini memberi kita serangkai penggambaran nuansa Sa’dan Toraja, masyarakat yang umumnya beragama Kristen di negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia. Dikenal lewat literatur antropologis dan panduan wisata tersohor karena tradisi membangun rumah yang spektakuler, patung orang mati, dan ritual pemakaman yang penuh arak-arakan, Toraja memasuki era tatkala terikat dalam deru ekonomi global yang ditandai dengan perjuangan tanpa henti atas identitas, agama, dan hubungan sosial.
Sudah jelas, buku ini menjadi harapan bagi peneliti antropologi, sosiologi, kajian budaya, hubungan etnik, atau kalangan yang menyelami dunia seni.
“Kekayaan dan daya tarik yang tidak biasa buku berwawasan luas ini terbentang berlapis-lapis, menyenangkan dibaca namun secara teoretis canggih. Dengan menaruh perhatian pada ironi, keterkaitan, dan kebetulan-keberuntungan dalam hidup, Adams menunjukkannya dengan prosa seraya memotret perubahan dunia orang-orang Toraja dan produksi artistik mereka. Catatan epiknya yang sangat perseptif membeberkan banyak hal sampai tak menyisakan ruang untuk jargon. Malah ia menawarkan pendekatan matang, jujur, dan menarik yang secara dinamis menjelaskan rumitnya interkoneksi antara seni dan masyarakat dunia kontemporer. Sebagai satu kajian antropologi seni untuk masa sekarang, Seni sebagai Politik begitu cermat menyerap karya ilmiah lainnya sambil membangun kekayaan sejarahnya sendiri.”
-- Jill Forshee, penulis "Between the Folds: Stories of Cloth, Lives, and Travels from Sumba"

Komentar

Postingan Populer